Sepasang
pengantin baru dari Papua mengikuti program transmigrasi ke daerah kalimantan.
Maklum sebagai sebuah keluarga baru tentunya mereka harus mempersiapkan segala
sesuatunya ketika tiba di rumah baru.
Setelah
melihat seisi rumah dan berbena ala kadarnya Si Manis Mace berujar pada sang
suami,"Pace besok sa baru kita lanjut beres-beresnya hari su mau malam
ni." "Baek su Mace Sayang lebih baek kita bersihkan kamar biar sebentar kita
bisa istirahat dengan tenang..tau toh," Kata Pace Ganteng sambil kedipin
matanya ke Mace Manis.
Malam
yang dinanti-nantikan itupun datang. Mungkin karena kelelahan sepasang
pengantin ini tidak tunggu lama setelah makan malam keduanya langsung menuju ke
pembaringan.
Si
Pace ganteng bilang sama Mace Manis ,"Mace kayanya malam ini kita
istirahat su badan telalu sakit nih seharian kita kerja bersih-bersih to."
Si Mace Manis tidak omong banyak dia langsung saja peluk si Pace Ganteng dan
mereka tertidur pulas.
Eh..tidak
lama begitu Pace Ganteng dan Mace Manis bangun karena di telinga mereka terdengar
kaya kapal terbang lalulalang.
Si
Pace Ganteng bilang sama Mace Manis,"Mace kayanya kita dua tidak bisa
tidur malam ini di sini nyamuknya besar-besar, bisa-bisa kita dipikul bawa
terbang."
"Begini
saja besok kita harus beli kelambu biar bisa tidur tenang, apalagi ini sekalian
bulan madu to."Kata Mace melanjutkan.
Keesokan
harinya berdua langsung ke toko terdekat untuk beli kelambu. Malam itupun tiba.
Rasa ketakutan karena diganggu sama nyamuk raksasa ala lahan gambut kalimantan
tidak merusak malam bulan madu kali ini. Karena saking ngebetnya berdua sampe
lupa makan malam. Kesempatan bahagia itupun tiba berdua merasa nyaman ketika
berada di pembaringan.
Namun
tiba-tiba Mace Manis kaget bukan main karena melihat di balik kelambu ada
seekor binatang terang benderang (kunang-Kunang) terbang mengitari mereka. Si
Mace Manis lalu berujar,"Pace ko lihat tu sekarang nyamuk di sini pada
elit-elit, sekarang mereka cari kita pake senter tu."
Diceritakan kembali oleh Bernard Lamapaha
dari berbagai sumber "Mop Papua"
No comments:
Post a Comment