Saturday, February 22, 2014

A Walk To Remember

Plot Cerita
Mungkin sebagian dari kita pernah mengalami bagaimana orang-orang yang kita cintai pergi meninggalkan kita untuk selama-lamanya. Bagaiamana jika orang yang kita cintai ini adalah seseorang yang baru memasuki relung hati kita; dia hadir dan mengubah segala sesuatu dan kita harus menerima kenyataan bahwa hal itu tidak akan pernah terjadi lagi karena dia harus pergi, takdir mengharuskannya pergi untuk selama-lamanya.




Hal senada juga tergambar dalam film A Walk To Remember; sebuah film romantik yang diangkat dari sebuah novel terlaris karya Nicholas Sparks.

Pada sebuah kesempatan, sebagaimana anak remaja pada umumnya, berkumpul dan mabuk-mabukan sudah menjadi teradisi. Apa lagi ditemani dengan beberapa wanita cantik terasa begitu mengagungkan, pengakuan terhadap diri dari teman-teman sebagai orang hebat itulah yang menjadi kebanggaan sepanjang hari.

Hal tragis inilah yang dilakukan oleh Landon Carter (Shane West), berkumpul bersama teman, karena kekonyolan mereka disaat ngumpul bareng, mengakibatkan salah seorang teman mereka mengalami kecelakaan yang cukup serius. Hal ini terjadi dan diketahui aparat kepolisisan yang kebetulan patroli. Semua temannya berhasil meloloskan diri, kecuali Landon. Landon inilah yang berusaha menolong temannya. Landon akhirnya dibawa ke polisi. “Kami kebut-kebutan dan berakhir di pabrik. Kami melihat ada seorang yang sedang celaka dan berusaha menolongnya”. Itulah alasan yang dikemukakan Landon, sehingga ia dibebaskan tanpa ada tuntutan dari pemilik pabrik.

Keesokan harinya, Landon ke gereja bersama mamanya. Duduk dengan gelisah, Landon dilihat oleh seorang gadis yang sedang pelayanan lewat paduan suara. Jamie Sullivan, nama gadis itu. Gadis itu ternyata satu sekolah dengan Landon. Gadis yang polos, lugu dan tidak menarik.

Saat di sekolah, Landon menghadap kepala sekolah, karena perbuatan ‘kebut-kebutannya’ diketahui pihak sekolah. Ia di skors dari sekolahnya, atas perbuatannya tersebut. Ia harus menjalankan berbagai kewajiban yang diembankan padanya, sebagai bentuk dari hukuman yang harus diterimanya karena kesalahannya. Landon memulai “tugasnya” sebagai seorang cleaning service, yang ternyata di tempat dia membersihkan lantai ruangan sekolah, di tempat itu juga, Jamie Sullivan mengadakan suatu presentasi. Mata keduanya bertemu, menyimpan sebuah kesan tertarik dan ingin saling mengetahui. Selanjutnya, Landon harus menjalankan skors lain, yaitu mengajar anak-anak di jam liburnya. Sepulang dari sekolah, Jamie yang satu bus dengan Landon mulai mengajak Landon bicara dengan berpura-pura menawari tiket untuk membeli komputer. Landon saat itu sedang tidak bergairah. Akibat dari “tugas” yang harus dijalankannya. Landon tiba-tiba marah dan memotong pembicaraan Jamie yang ‘mungkin’ berusaha menolong Landon. Ternyata Landon lama mengenal Jamie, bahkan sejak mereka masih TK. Semua tentang Jamie diketahui oleh Landon, dia menyebutkan semua ciri dan sifat Jamie dari kecil sampai sekarang. Landon ‘mengejek’ Jamie dengan kata-katanya yang tidak sedap di dengar. Jamie terdiam dan mungkin agak tersinggung. Jamie kembali ke tempat duduknya. Situasi berjalan seperti biasanya, Landon dengan kehidupannya dan Jamie dengan kehidupannya juga.

Kelas drama merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bagian skors yang lain, “tugas” yang harus dijalankan Landon. Hingga suatu saat, mereka bertemu di kelas drama. Landon tidak menyukai kenyataan bahwa dirinya harus mengikuti kelas drama. Mau ataupun tidak, senang ataupun tidak, ia harus tetap melakukannya. Landon mengikuti kelas drama ini dengan terpaksa. Selesai kelas drama, ia terpaksa pulang dengan Jamie, karena tidak di jemput temannya. Landon gengsi, malu. Tapi apa daya dari pada ia harus pulang jalan kaki, Mungkin ini satu kemajuan untuk mereka.

Landon harus bekerja keras menghafalkan teks drama karena ia terpilih sebagai pemeran utama. Suatu saat, Landon memberanikan diri untuk menyapa Jamie, meminta bantuan mengajarkan dialog dalam drama. Jamie heran, selama bertahun-tahun Landon tidak pernah menyapa lebih dulu, Jamie menolong Landon dengan satu syarat, Landon tidak boleh jatuh cinta pada Jamie. Itu syarat yang mudah, pikir Landon.

Suatu ketika, Landon pulang larut malam, di tengah perjalanan, di melihat Jamie masuk ke dalam kawasan kuburan, membawa teropong. Jamie mengajak Landon yang dipenuhi tanda tanya besar untuk mengikutinya. Jamie kemudian menjelaskan mengenai teropong yang dibuatnya. Keesokan harinya, Jamie mengajak Landon bertemu setelah selesai sekolah, untuk latihan dialog drama. Landon yang waktu itu bersama dengan teman-temannya malah mengejek Jamie dengan mengatakan, “In your dream”. Jamie tersinggung dan langsung pulang. Landon tahu, dia menyakiti Jamie, tapi karena terpaksa, dengan hati yang tersinggung dan terluka. Landon pulang dengan marah, karena Jamie menolak untuk menolongnya lagi. Dia bingung dan memutuskan untuk membuka kembali buku kenangannya. Di sana terpampang foto Jamie. Jamie Sullivan, ambition: to witness a miracle. Inilah yang membuat Landon Carter mulai berubah. Dia menjadi lebih dewasa, lebih sabar dalam mengajar. Jamie melihat perubahan ini.

Sampai pada akhirnya, tibalah saat pementasan drama. Ketika tiba pada bagian dimana Landon harus berdialog dengan Jamie, dia lupa akan teks yang sudah dihafalnya. Landon terpana, dia akhirnya menyatakan perasaannya pada Jamie, dengan mengarang kata-kata sehingga tampak sungguhan sedang dalam pementasan drama. Entah sadar atau tidak, dia sudah mulai jatuh cinta pada Jamie. Landon bingung, nervous. Sempai pada akhir drama, Landon memberanikan diri mencium Jamie. Hal tersebut tidak terdapat dalam naskah. Jamie kaget, sekaligus terpana. Ajaib! Begitulah perasaan mereka saat itu.

Semua yang terjadi, antara Landon dan Jamie mengundang kecemburuan seorang teman Landon, cewek tentunya. Tapi semua itu tidak dipedulikan Landon yang ada sekarang adalah perasaannya pada Jamie. Landon akhirnya menyatakan perasaannya pada Jamie. Jamie tidak langsung percaya dan berusaha menyembunyikan sesuatu dari Landon. Jamie hanya mengatakan “buktikan”. Landon membuktikan kalau dia sungguh-sungguh mencintai Jamie. Landon menolong Jamie ketika Jamie di fitnah di sekolah dengan gambar cewek yang mengenakan bikini tapi memakai wajah Jamie. Landon juga membuktikan dengan cara meminta izin ayah Jamie untuk mengajak Jamie kencan. Landon nekat melakukan hal itu, padahal dirinya tahu, ayah Jamie menunjukkan sikap tidak senangnya terhadap Landon. Landon berhasil !!! Kemajuan.

Landon membawa Jamie ke suatu tempat, dimana Jamie belum pernah ke sana. “I love you”, Landon mengatakannya pada Jamie. Jamie terdiam sesaat dan mengatakan pada Landon bahwa Landon sudah berjanji untuk tidak mencintainya. Tapi, dalam hati Jamie, ia merasakan kasih dan sukacita. Hubungan mereka terus berlanjut, tanpa Landon tahu, bahwa Jamie sebenarnya menyembunyikan sesuatu darinya. Setelah beberapa saat berjalan, akhirnya Jamie mengatakannya, “Aku terkena kanker darah”. Landon kaget, dan berkata “tetapi kamu masih muda dan sehat”. Jamie mengatakan bahwa dirinya terkena leukemia sekitar 2 tahun yang lalu, dan sekarang ia berhenti dirawat. Jamie melanjutkan perkataannya pada Landon “Aku harus menjalani hidupku senormal dan sebaik mungkin. Aku tak ingin orang merasa aneh denganku. Aku menerimanya dengan baik, lalu kamu muncul. Aku tak butuh alasan untuk marah pada Tuhan”. Landon setengah tidak percaya. Jamie langsung lari meninggalkannya.

Landon bingung, ia pergi menemui ayahnya. Ternyata keluarga Landon berantakan. Ayah dan ibunya telah lama berpisah. Inilah yang menyebabkan kehidupan Landon berubah menjadi liar dan nakal, sampai ia bertemu dengan Jamie. Ayah Landon bingung. Angin apakah yang membawa Landon menemuinya, meminta bantuannya. Ayah Landon seorang dokter, Landon menjelaskan pada ayahnya tentang Jamie dan ayah Landon mengatakan bahwa ia tidak dapat langsung menolong Jamie, tanpa mengetahui riwayat sakitnya. Landon memaksa ayahnya harus menyelamatkan Jamie. Semua itu butuh waktu yang lama. Landon pergi meninggalkan ayahnya dengan hati yang kecewa. Landon berpikir bahwa ayahnya telah mencampakkan dia dan ibunya. Ayahnya berteriak memanggil Landon, tapi tidak digubrisnya. Landon sedih akan hubungannya dengan Jamie. Dia berusaha terus berbesar hati dan terus maju.

Jamie akhirnya minta maaf pada Landon karena Jamie tidak mengatakan yang sebenarnya sejak awal. Jamie melihat ketulusan hati Landon. Jamie takut kehilangan Landon, begitu pula sebaliknya. Landon berusaha memberikan yang terbaik pada Jamie, sebelum Jamie meninggal. Melihat perjuangan Landon, hati ayah Jamie pun luluh Jamie dirawat di rumah sakit, dan meminta Landon untuk membacakan kutipan dari orang-orang terkenal yang ditulis oleh ibunya dalam suatu buku. Kutipan tersebut, sebagai berikut:

“Apakah teman itu? Jiwa tunggal yang menetap dalam 2 tubuh, dari Aritoteles.” Kutipan yang kedua, berasal dari Dolly Parton; “Cari tahu siapa dirimu, dan lakukan dengan sengaja.”

Mazmur 23, yang dimulai dengan “Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku”. Landon sampai pada suatu bagian yang digarisbawahi oleh Jamie. Bunyinya: “KepadaMu, ya Tuhan, gunung batuku, aku berseri, janganlah berdiam diri terhadap aku, sebab, jika Engkau tetap membisu terhadap aku, aku menjadi orang yang turun ke dalam liang kubur. Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepadamu minta tolong, dan mengangkat tanganku ke tempatMu yang Mahakudus."

Landon berlinangan air mata ketika membacanya. Dalam hati Landon bergumam, “Entah bagaimana Jamie telah menggarisbawahi bagian itu untukku. Akhirnya Jamie keluar dari rumah sakit. Jamie mengatakan, “Mungkin kamu adalah malaikat yang dikirim Tuhan untukku. Mungkin Tuhan punya rencana lain yang lebih besar untukku, daripada rencanaku sendiri. Seperti perjalanan tanpa akhir ini, seperti kau dikirim padaku karena aku sakit. Kau, malaikatku.”

Dan tebak, siapa yang mengurus semuanya sampai Jamie sembuh (untuk sementara) ? Ayahnya Landon. Landon kaget, ayahnya sudah berubah dan tidak seperti dulu lagi. Ayahnya mau memperbaiki kesalahan yang telah dilakukannya. Landon pergi ke tempat ayahnya untuk minta maaf. Ini adalah titik balik bagi keluarga Landon Carter untuk berdamai kembali.

Landon berusaha mewujudkan impian Jamie yang terakhir, yaitu melihat komet. Landon bekerja siang malam tanpa henti untuk membuat teropong yang bisa digunakan untuk melihat komet. Landon berhasil. Dia mengajak Jamie ke halaman, mereka melihat komet. Tiba-tiba Landon memegang tangan Jamie, menatap matanya dan mengatakan: “Would you marry me?”. Akhirnya mereka berdua menikah.

Di hari pernikahannya Jamie mengucapkan ayat yang terdapat dalam surat korintus yang berbunyi demikian. “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati. Ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.”  Itulah ayat yang sejak lama menjadi impian Jamie untuk diucapkannya di hari pernikahannya. Impian itu terwujud, dan menurut Landon, Jamie merupakan sumber yang paling murni dari deskripsi itu.

Empat tahun kemudian Jamie meninggal tapi dia tidak pergi begitu saja. Dia meninggalkan banyak perubahan dalam diri Landon. Dia membuat hidup Landon yang urakan menjadi hidup yang optimis dan penuh motivasi, menjadi lebih bermakna. Landon terus teringat pada Jamie. “Jamie menyelamatkan hidupku. Ia mengajariku semuanya. Tentang hidup, harapan dan perjalanan panjang ke akhir. Aku akan selalu kehilangan dirinya. Tapi, cinta kami seperti angin. Aku tak bisa melihatnya, tapi bisa merasakannya. “Pikiran Landon terus berjalan, mengingat masa-masanya bersama Jamie. Semua itu merubah hidup Landon selamanya.

Penokohan dan indeks film

Bintang - Mandy Moore, Shane West, Peter Coyote, Daryl Hannah
Sutradara - Adam Shankman
Penulis Skenario: Karen Janszen
Distributed by: Warner Brothers
Durasi Waktu - 101 menit





Pesan film

Kalo ngomong tentang romantisme, mungkin kebanyakan dari kita enggan beranjak dari pengalaman-pengalaman masa remaja. Masa dimana untuk pertama kalinya kita menyatu dengan romantisme cinta. Namun kalo mau jujur, cinta yang sesungguhnya tidak harus habis di situ, romantisme bukan hanya monopoli kalangan remaja, karena hakikatnya cinta  itu berlangsung terus, lestari dari hari ke hari.

Dengan kata lain, ” A Walk To Remember ” adalah moment atau saat dimana seseorang menyadari bahwa dirinya jatuh cinta. Dan hal ini adalah sesuatu yang penting untuk diingat atau dikenang. Karena tidak setiap kali kita jatuh cinta. Tidak kepada setiap orang kita mau menyerahkan tidak hanya hati tapi juga hidup kita untuk menjadi bagian atau milik orang yang kita cintai.

Anda pernah jatuh cinta ? Saya masih ingat saat pertama kali saya jatuh cinta. Meskipun orang yang saya cintai tidak pernah menjadi milik saya, tapi kenangan itu tidak pernah saya lupa. Karena itu adalah saat dimana saya menyadari bahwa ternyata ada perasaan yang lebih dari sekedar perasaan suka dalam hati terhadap seseorang. Perasaan ingin memiliki. Dan bagaimana perasaan itu membawa perubahan dalam diri saya sebagai pribadi.

Sebenarnya film ini bukanlah melulu soal romantisme hampa, tetapi hal menarik melihat cinta dalah setiap perubahan hidupmu. Setiap pengalaman member arti bagi setiap perubahan hidup; tentunya berubah kearah yang lebih baik. Inilah mujizat yang sebenarnya kalo kita dengan segala keterbatasan, kerendahan hati dan kebaikan yang ada pada kita, mampu memberi makna terindah untuk sesama kita yang lain.


Bagi yang berminat untuk nonton filmnya bisa di download di sini A Walk to Remember (2002) HDTV 720p 5.1CH

PutLocker Single Link http://bc.vc/7BnqAM

Untuk subtitlenya dapat di download disini

No comments:

Post a Comment