Plot Cerita
Mungkin sebagian dari kita
pernah mengalami bagaimana orang-orang yang kita cintai pergi meninggalkan kita
untuk selama-lamanya. Bagaiamana jika orang yang kita cintai ini adalah
seseorang yang baru memasuki relung hati kita; dia hadir dan mengubah segala
sesuatu dan kita harus menerima kenyataan bahwa hal itu tidak akan pernah
terjadi lagi karena dia harus pergi, takdir mengharuskannya pergi untuk
selama-lamanya.
Hal senada juga tergambar
dalam film A Walk To Remember; sebuah film romantik yang diangkat dari sebuah
novel terlaris karya Nicholas Sparks.
Pada sebuah kesempatan,
sebagaimana anak remaja pada umumnya, berkumpul dan mabuk-mabukan sudah menjadi
teradisi. Apa lagi ditemani dengan beberapa wanita cantik terasa begitu
mengagungkan, pengakuan terhadap diri dari teman-teman sebagai orang hebat
itulah yang menjadi kebanggaan sepanjang hari.
Hal tragis inilah yang dilakukan
oleh Landon Carter (Shane West), berkumpul bersama teman, karena kekonyolan
mereka disaat ngumpul bareng, mengakibatkan salah seorang teman mereka
mengalami kecelakaan yang cukup serius. Hal ini terjadi dan diketahui aparat
kepolisisan yang kebetulan patroli. Semua temannya berhasil meloloskan diri,
kecuali Landon. Landon inilah yang berusaha menolong temannya. Landon akhirnya
dibawa ke polisi. “Kami kebut-kebutan dan berakhir di pabrik. Kami melihat ada
seorang yang sedang celaka dan berusaha menolongnya”. Itulah alasan yang
dikemukakan Landon, sehingga ia dibebaskan tanpa ada tuntutan dari pemilik
pabrik.
Keesokan harinya, Landon ke
gereja bersama mamanya. Duduk dengan gelisah, Landon dilihat oleh seorang gadis
yang sedang pelayanan lewat paduan suara. Jamie Sullivan, nama gadis itu. Gadis
itu ternyata satu sekolah dengan Landon. Gadis yang polos, lugu dan tidak
menarik.
Saat di sekolah, Landon
menghadap kepala sekolah, karena perbuatan ‘kebut-kebutannya’ diketahui pihak
sekolah. Ia di skors dari sekolahnya, atas perbuatannya tersebut. Ia harus
menjalankan berbagai kewajiban yang diembankan padanya, sebagai bentuk dari hukuman
yang harus diterimanya karena kesalahannya. Landon memulai “tugasnya” sebagai
seorang cleaning service, yang ternyata di tempat dia membersihkan lantai
ruangan sekolah, di tempat itu juga, Jamie Sullivan mengadakan suatu
presentasi. Mata keduanya bertemu, menyimpan sebuah kesan tertarik dan ingin
saling mengetahui. Selanjutnya, Landon harus menjalankan skors lain, yaitu
mengajar anak-anak di jam liburnya. Sepulang dari sekolah, Jamie yang satu bus
dengan Landon mulai mengajak Landon bicara dengan berpura-pura menawari tiket
untuk membeli komputer. Landon saat itu sedang tidak bergairah. Akibat dari
“tugas” yang harus dijalankannya. Landon tiba-tiba marah dan memotong
pembicaraan Jamie yang ‘mungkin’ berusaha menolong Landon. Ternyata Landon lama
mengenal Jamie, bahkan sejak mereka masih TK. Semua tentang Jamie diketahui
oleh Landon, dia menyebutkan semua ciri dan sifat Jamie dari kecil sampai
sekarang. Landon ‘mengejek’ Jamie dengan kata-katanya yang tidak sedap di
dengar. Jamie terdiam dan mungkin agak tersinggung. Jamie kembali ke tempat
duduknya. Situasi berjalan seperti biasanya, Landon dengan kehidupannya dan
Jamie dengan kehidupannya juga.
Kelas drama merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari bagian skors yang lain, “tugas” yang harus
dijalankan Landon. Hingga suatu saat, mereka bertemu di kelas drama. Landon
tidak menyukai kenyataan bahwa dirinya harus mengikuti kelas drama. Mau ataupun
tidak, senang ataupun tidak, ia harus tetap melakukannya. Landon mengikuti
kelas drama ini dengan terpaksa. Selesai kelas drama, ia terpaksa pulang dengan
Jamie, karena tidak di jemput temannya. Landon gengsi, malu. Tapi apa daya dari
pada ia harus pulang jalan kaki, Mungkin ini satu kemajuan untuk mereka.
Landon harus bekerja keras
menghafalkan teks drama karena ia terpilih sebagai pemeran utama. Suatu saat,
Landon memberanikan diri untuk menyapa Jamie, meminta bantuan mengajarkan
dialog dalam drama. Jamie heran, selama bertahun-tahun Landon tidak pernah
menyapa lebih dulu, Jamie menolong Landon dengan satu syarat, Landon tidak
boleh jatuh cinta pada Jamie. Itu syarat yang mudah, pikir Landon.
Suatu ketika, Landon pulang
larut malam, di tengah perjalanan, di melihat Jamie masuk ke dalam kawasan
kuburan, membawa teropong. Jamie mengajak Landon yang dipenuhi tanda tanya
besar untuk mengikutinya. Jamie kemudian menjelaskan mengenai teropong yang
dibuatnya. Keesokan harinya, Jamie mengajak Landon bertemu setelah selesai
sekolah, untuk latihan dialog drama. Landon yang waktu itu bersama dengan
teman-temannya malah mengejek Jamie dengan mengatakan, “In your dream”. Jamie
tersinggung dan langsung pulang. Landon tahu, dia menyakiti Jamie, tapi karena
terpaksa, dengan hati yang tersinggung dan terluka. Landon pulang dengan marah,
karena Jamie menolak untuk menolongnya lagi. Dia bingung dan memutuskan untuk
membuka kembali buku kenangannya. Di sana terpampang foto Jamie. Jamie
Sullivan, ambition: to witness a miracle. Inilah yang membuat Landon Carter
mulai berubah. Dia menjadi lebih dewasa, lebih sabar dalam mengajar. Jamie
melihat perubahan ini.
Sampai pada akhirnya,
tibalah saat pementasan drama. Ketika tiba pada bagian dimana Landon harus
berdialog dengan Jamie, dia lupa akan teks yang sudah dihafalnya. Landon
terpana, dia akhirnya menyatakan perasaannya pada Jamie, dengan mengarang
kata-kata sehingga tampak sungguhan sedang dalam pementasan drama. Entah sadar
atau tidak, dia sudah mulai jatuh cinta pada Jamie. Landon bingung, nervous.
Sempai pada akhir drama, Landon memberanikan diri mencium Jamie. Hal tersebut
tidak terdapat dalam naskah. Jamie kaget, sekaligus terpana. Ajaib! Begitulah
perasaan mereka saat itu.
Semua yang terjadi, antara
Landon dan Jamie mengundang kecemburuan seorang teman Landon, cewek tentunya.
Tapi semua itu tidak dipedulikan Landon yang ada sekarang adalah perasaannya
pada Jamie. Landon akhirnya menyatakan perasaannya pada Jamie. Jamie tidak
langsung percaya dan berusaha menyembunyikan sesuatu dari Landon. Jamie hanya
mengatakan “buktikan”. Landon membuktikan kalau dia sungguh-sungguh mencintai
Jamie. Landon menolong Jamie ketika Jamie di fitnah di sekolah dengan gambar
cewek yang mengenakan bikini tapi memakai wajah Jamie. Landon juga membuktikan
dengan cara meminta izin ayah Jamie untuk mengajak Jamie kencan. Landon nekat
melakukan hal itu, padahal dirinya tahu, ayah Jamie menunjukkan sikap tidak
senangnya terhadap Landon. Landon berhasil !!! Kemajuan.
Landon membawa Jamie ke
suatu tempat, dimana Jamie belum pernah ke sana. “I love you”, Landon
mengatakannya pada Jamie. Jamie terdiam sesaat dan mengatakan pada Landon bahwa
Landon sudah berjanji untuk tidak mencintainya. Tapi, dalam hati Jamie, ia
merasakan kasih dan sukacita. Hubungan mereka terus berlanjut, tanpa Landon
tahu, bahwa Jamie sebenarnya menyembunyikan sesuatu darinya. Setelah beberapa saat
berjalan, akhirnya Jamie mengatakannya, “Aku terkena kanker darah”. Landon
kaget, dan berkata “tetapi kamu masih muda dan sehat”. Jamie mengatakan bahwa
dirinya terkena leukemia sekitar 2 tahun yang lalu, dan sekarang ia berhenti
dirawat. Jamie melanjutkan perkataannya pada Landon “Aku harus menjalani
hidupku senormal dan sebaik mungkin. Aku tak ingin orang merasa aneh denganku.
Aku menerimanya dengan baik, lalu kamu muncul. Aku tak butuh alasan untuk marah
pada Tuhan”. Landon setengah tidak percaya. Jamie langsung lari
meninggalkannya.
Landon bingung, ia pergi
menemui ayahnya. Ternyata keluarga Landon berantakan. Ayah dan ibunya telah
lama berpisah. Inilah yang menyebabkan kehidupan Landon berubah menjadi liar
dan nakal, sampai ia bertemu dengan Jamie. Ayah Landon bingung. Angin apakah
yang membawa Landon menemuinya, meminta bantuannya. Ayah Landon seorang dokter,
Landon menjelaskan pada ayahnya tentang Jamie dan ayah Landon mengatakan bahwa
ia tidak dapat langsung menolong Jamie, tanpa mengetahui riwayat sakitnya.
Landon memaksa ayahnya harus menyelamatkan Jamie. Semua itu butuh waktu yang
lama. Landon pergi meninggalkan ayahnya dengan hati yang kecewa. Landon
berpikir bahwa ayahnya telah mencampakkan dia dan ibunya. Ayahnya berteriak
memanggil Landon, tapi tidak digubrisnya. Landon sedih akan hubungannya dengan
Jamie. Dia berusaha terus berbesar hati dan terus maju.
Jamie akhirnya minta maaf
pada Landon karena Jamie tidak mengatakan yang sebenarnya sejak awal. Jamie
melihat ketulusan hati Landon. Jamie takut kehilangan Landon, begitu pula
sebaliknya. Landon berusaha memberikan yang terbaik pada Jamie, sebelum Jamie
meninggal. Melihat perjuangan Landon, hati ayah Jamie pun luluh Jamie dirawat
di rumah sakit, dan meminta Landon untuk membacakan kutipan dari orang-orang
terkenal yang ditulis oleh ibunya dalam suatu buku. Kutipan tersebut, sebagai
berikut:
“Apakah teman itu? Jiwa
tunggal yang menetap dalam 2 tubuh, dari Aritoteles.” Kutipan yang kedua,
berasal dari Dolly Parton; “Cari tahu siapa dirimu, dan lakukan dengan
sengaja.”
Mazmur 23, yang dimulai
dengan “Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku”. Landon sampai pada
suatu bagian yang digarisbawahi oleh Jamie. Bunyinya: “KepadaMu, ya Tuhan,
gunung batuku, aku berseri, janganlah berdiam diri terhadap aku, sebab, jika
Engkau tetap membisu terhadap aku, aku menjadi orang yang turun ke dalam liang
kubur. Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepadamu minta
tolong, dan mengangkat tanganku ke tempatMu yang Mahakudus."
Landon berlinangan air mata
ketika membacanya. Dalam hati Landon bergumam, “Entah bagaimana Jamie telah
menggarisbawahi bagian itu untukku. Akhirnya Jamie keluar dari rumah sakit.
Jamie mengatakan, “Mungkin kamu adalah malaikat yang dikirim Tuhan untukku.
Mungkin Tuhan punya rencana lain yang lebih besar untukku, daripada rencanaku
sendiri. Seperti perjalanan tanpa akhir ini, seperti kau dikirim padaku karena
aku sakit. Kau, malaikatku.”
Dan tebak, siapa yang
mengurus semuanya sampai Jamie sembuh (untuk sementara) ? Ayahnya Landon.
Landon kaget, ayahnya sudah berubah dan tidak seperti dulu lagi. Ayahnya mau
memperbaiki kesalahan yang telah dilakukannya. Landon pergi ke tempat ayahnya
untuk minta maaf. Ini adalah titik balik bagi keluarga Landon Carter untuk
berdamai kembali.
Landon berusaha mewujudkan
impian Jamie yang terakhir, yaitu melihat komet. Landon bekerja siang malam
tanpa henti untuk membuat teropong yang bisa digunakan untuk melihat komet.
Landon berhasil. Dia mengajak Jamie ke halaman, mereka melihat komet. Tiba-tiba
Landon memegang tangan Jamie, menatap matanya dan mengatakan: “Would you marry
me?”. Akhirnya mereka berdua menikah.
Di hari pernikahannya Jamie
mengucapkan ayat yang terdapat dalam surat korintus yang berbunyi demikian.
“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati. Ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan
diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari
keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang
lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tapi karena kebenaran. Ia
menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu,
sabar menanggung segala sesuatu.” Itulah
ayat yang sejak lama menjadi impian Jamie untuk diucapkannya di hari pernikahannya.
Impian itu terwujud, dan menurut Landon, Jamie merupakan sumber yang paling
murni dari deskripsi itu.
Empat tahun kemudian Jamie
meninggal tapi dia tidak pergi begitu saja. Dia meninggalkan banyak perubahan
dalam diri Landon. Dia membuat hidup Landon yang urakan menjadi hidup yang optimis
dan penuh motivasi, menjadi lebih bermakna. Landon terus teringat pada Jamie.
“Jamie menyelamatkan hidupku. Ia mengajariku semuanya. Tentang hidup, harapan
dan perjalanan panjang ke akhir. Aku akan selalu kehilangan dirinya. Tapi,
cinta kami seperti angin. Aku tak bisa melihatnya, tapi bisa merasakannya.
“Pikiran Landon terus berjalan, mengingat masa-masanya bersama Jamie. Semua itu
merubah hidup Landon selamanya.
Penokohan dan indeks film
Bintang - Mandy Moore, Shane
West, Peter Coyote, Daryl Hannah
Sutradara - Adam Shankman
Penulis Skenario: Karen
Janszen
Distributed by: Warner
Brothers
Pesan film
Kalo ngomong tentang
romantisme, mungkin kebanyakan dari kita enggan beranjak dari
pengalaman-pengalaman masa remaja. Masa dimana untuk pertama kalinya kita
menyatu dengan romantisme cinta. Namun kalo mau jujur, cinta yang sesungguhnya
tidak harus habis di situ, romantisme bukan hanya monopoli kalangan remaja,
karena hakikatnya cinta itu berlangsung
terus, lestari dari hari ke hari.
Dengan kata lain, ” A Walk
To Remember ” adalah moment atau saat dimana seseorang menyadari bahwa dirinya
jatuh cinta. Dan hal ini adalah sesuatu yang penting untuk diingat atau
dikenang. Karena tidak setiap kali kita jatuh cinta. Tidak kepada setiap orang
kita mau menyerahkan tidak hanya hati tapi juga hidup kita untuk menjadi bagian
atau milik orang yang kita cintai.
Anda pernah jatuh cinta ?
Saya masih ingat saat pertama kali saya jatuh cinta. Meskipun orang yang saya
cintai tidak pernah menjadi milik saya, tapi kenangan itu tidak pernah saya
lupa. Karena itu adalah saat dimana saya menyadari bahwa ternyata ada perasaan
yang lebih dari sekedar perasaan suka dalam hati terhadap seseorang. Perasaan
ingin memiliki. Dan bagaimana perasaan itu membawa perubahan dalam diri saya
sebagai pribadi.
Bagi yang berminat untuk nonton
filmnya bisa di download di sini A Walk to Remember (2002) HDTV 720p 5.1CH
PutLocker Single Link http://bc.vc/7BnqAM
Untuk subtitlenya dapat di
download disini
No comments:
Post a Comment