Suatu pagi di hari dan bulan pertama Februari tahun 2011.
Beragam Tanya mengusik hati. Hanya bertanya. Tanpa jawaban, Nurani enggan bertanya.
Tak terucapkan, hanya terungkap dalam kesenyapan yang membisu.
Berkaca pada hari demi hari yang sudah berlalu membimbing kita untuk menatap hari ini.
Hari esok?
Itulah yang kita rangkai hari ini.
Bermuara pada segurat harapan serta kasih dan kuasa Ilahi, kita merangkai langkah hari ini dan esok. Akankah ada hari esok yang tiba bersama sebuah harapan?
Umur manusia menentukan kematangan mengurai dan merangkai harapan..
Saya teringat kata-kata Napoleon Bonapartai,”Kesuksesan dicapai dari rangkaian rajutan harapan dan keyakinan".
Titik awalnya bernama keinginan.
Ujung-ujungnya adalah keinginan.
Sumbernya adalah niat.
Niat harus didukung hidup ihklas dan jujur dengan sikap jujur dengan sikap santun dalam bertutur kata.
Tutur Bunda Tresa “Kata-kata santun bisa singkat dan mudah diucapkan tetapi gemanya sungguh tiada batas jauhnya".
Semoga Rahmat bertambahnya Usiaku ini memberikan senokta kebaikan kepada segenap sesamaku yang laen. Tuhan trima kasih atas anugerah ini walaupun kadang dan bahkan seringkali aku berpaling dan melukai HatiMu.
Makasi Buat Bunda Alam Semesta yang telah mendoakanku dan membelaiku dikala mengaso.
Semoga rasa bahagia ini dapat menjaga kalbu dari kekacauan dan memelihara waktu dari kesia-siaan.
In Memoriam ULTAku
Jakarta; 5 Februari 2011
No comments:
Post a Comment