Tuesday, October 8, 2013

DUNIA SOPHIE

KETERANGAN BUKU

Judul Asli: Sophie’s World
Judul terjemahan : Dunia Sophie
Pengarang: Jostein Gaarder
Tebal : 561 halaman

Penerbit : Mizan
Tahun Terbit :1996

PLOT CERITA
Sophie Amundsen (Sofie Amundsen dalam versi Norwegia) adalah seorang gadis remaja berumur empat belas tahun yang tinggal di Norwegia pada tahun 1990. Dia tinggal bersama ibunya dan hewan-hewan peliharaannya. Ayahnya adalah seorang kapten kapal tanker minyak, yang menghabiskan sebagian besar waktunya berlayar. Ayahnya tidak muncul dalam buku ini. Sophie menjalani kehidupan sebagai gadis biasa, yang secara mengejutkan terganggu pada awal buku ini, saat dia menerima dua pesan misterius di kotak posnya (Siapakah dirimu? Dari mana asalnya dunia?), bersama dengan sebuah kartu pos yang dialamatkan kepada : 'Hilde Møller Knag, d/a Sophie Amundsen'. Tak lama kemudian, dia juga menerima sebuah paket berisi pelajaran filsafat. Dengan komunikasi yang misterius ini, Sophie menjadi murid dari seorang filsuf berumur limapuluh tahun, Alberto Knox. Dia mulai menghubungi Sophie tanpa menyebutkan identitasnya, tetapi sepanjang cerita, perlahan-lahan memunculkan identitasnya yang sebenarnya. Dari dialah semua surat-surat dan pelajaran filsafat yang dikirimkan kepada Sophie, tetapi kartu-kartu post ternyata berasal dari orang lain yang bernama Albert Knaq, yang bekerja di PBB yang ditempatkan di Libanon.
 Awalnya, kehidupannya terbilang wajar seperti kebanyakan anak seumurannya yang pada umumnya lebih senang bermain. Kehidupan Sophie mendadak berubah semenjak ia mendapatkan sebuah surat misterius dari orang yang mengaku namanya sebagai Alberto Knox. Entah siapa orang itu, namun setiap hari surat-surat berisi pelajaran filsafat datang padanya. Selama berkala, Sophie memperoleh pendidikan filsafat dengan cara yang unik dari seorang yang sebelumnya sama sekali tidak di kenalnya. Dan seiring dengan bertambahnya pelajaran filsafat yang diperoleh, Sophie pun semakin penasaran dengan guru filsafatnya. Terlebih lagi, nama Sophie berada dalam percakapan kartu-kartu pos aneh yang dikirim oleh Albert Knag kepada Hilde Knag di kediaman Alberto Knox. Entah kenapa, dua orang tersebut seperti sangat mengenal Sophie sementara tidak bagi Sophie untuk mengenal keduanya. Apakah ini ada kaitannya dengan pelajaran filsafat aneh yang diterimanya dari orang bernama Alberto Knox? Ataukah jangan-jangan ada rencana terselubung di balik pelajaran filsafatnya yang aneh? Semua misteri tersebut akan terjawab pada akhir cerita bertumpuk yang tak terduga alurnya.
Dalam buku ini, Jostein Gaarder menyajikan pelajaran filsafat dengan sangat unik. Seperti menganalogikan lego sebagai pemainan tercerdas yang pernah ada, topi pesulap yang dapat mengeluarkan kelinci, seekor kutu yang berada jauh tertutupi rambut, dan lain-lainnya dengan ilmu-ilmu filsafat yang populer di dunia. Terlebih lagi bahasa yang digunakan untuk ukuran ‘buku filsafat’ tergolong mudah untuk dicerna sehingga pembaca akan lebih merasa seperti sedang membaca novel ketimbang sedang belajar filsafat. Oleh karena itu, bagi kalian yang kurang menyukai filsafat, barangkali dapat menikmati alur cerita yang tidak mudah ditebak hingga akhir cerita. Kisah kehidupan Sophie akan bertumpuk dengan pelajaran-pelajarn filsafat yang diperoleh Sophie sehingga terkesan wajar jika dibaca. Pun, sayangnya filsafat tetaplah filsafat. Tidak semua orang menyukai bacaan filsafat. Meskipun ada kemungkinan orang yang tidak menyukai filsafat akan menyukai novel ini, tidak dapat dipungkiri pula bahwa filsafat membutuhkan pemahaman yang mendalam sehingga hanya membaca novel ini tidak dapat menjadikan seseorang mampu menjadi ahli filsafat.
Jostein Gaarder adalah seorang penulis bekebangsaan Norwegia. Buku Dunia Sophie merupakan bukunya yang  dianggap paling sukses setelah diterjemahkan ke dalam lima puluh tiga bahasa di dunia. Jadi, bagi kalian yang memang suka berpetualang di alam buku, Dunia Sophie dijamin memenuhi kualifikasi sebagai buku yang wajib untuk dibaca.

No comments:

Post a Comment