KETERANGAN
BUKU
Judul Asli:
Sophie’s World
Judul terjemahan
: Dunia Sophie
Pengarang:
Jostein Gaarder
Tebal : 561
halaman
Penerbit : Mizan
Tahun
Terbit :1996
PLOT
CERITA
Sophie
Amundsen (Sofie Amundsen dalam versi Norwegia) adalah seorang gadis remaja
berumur empat belas tahun yang tinggal di Norwegia pada tahun 1990. Dia tinggal
bersama ibunya dan hewan-hewan peliharaannya. Ayahnya adalah seorang kapten
kapal tanker minyak, yang menghabiskan sebagian besar waktunya berlayar.
Ayahnya tidak muncul dalam buku ini. Sophie menjalani kehidupan sebagai gadis
biasa, yang secara mengejutkan terganggu pada awal buku ini, saat dia menerima
dua pesan misterius di kotak posnya (Siapakah dirimu? Dari mana asalnya
dunia?), bersama dengan sebuah kartu pos yang dialamatkan kepada : 'Hilde
Møller Knag, d/a Sophie Amundsen'. Tak lama kemudian, dia juga menerima sebuah
paket berisi pelajaran filsafat. Dengan komunikasi yang misterius ini, Sophie
menjadi murid dari seorang filsuf berumur limapuluh tahun, Alberto Knox. Dia
mulai menghubungi Sophie tanpa menyebutkan identitasnya, tetapi sepanjang
cerita, perlahan-lahan memunculkan identitasnya yang sebenarnya. Dari dialah
semua surat-surat dan pelajaran filsafat yang dikirimkan kepada Sophie, tetapi
kartu-kartu post ternyata berasal dari orang lain yang bernama Albert Knaq,
yang bekerja di PBB yang ditempatkan di Libanon.
Awalnya, kehidupannya terbilang wajar seperti
kebanyakan anak seumurannya yang pada umumnya lebih senang bermain. Kehidupan
Sophie mendadak berubah semenjak ia mendapatkan sebuah surat misterius dari
orang yang mengaku namanya sebagai Alberto Knox. Entah siapa orang itu, namun
setiap hari surat-surat berisi pelajaran filsafat datang padanya. Selama
berkala, Sophie memperoleh pendidikan filsafat dengan cara yang unik dari
seorang yang sebelumnya sama sekali tidak di kenalnya. Dan seiring dengan
bertambahnya pelajaran filsafat yang diperoleh, Sophie pun semakin penasaran
dengan guru filsafatnya. Terlebih lagi, nama Sophie berada dalam percakapan
kartu-kartu pos aneh yang dikirim oleh Albert Knag kepada Hilde Knag di
kediaman Alberto Knox. Entah kenapa, dua orang tersebut seperti sangat mengenal
Sophie sementara tidak bagi Sophie untuk mengenal keduanya. Apakah ini ada
kaitannya dengan pelajaran filsafat aneh yang diterimanya dari orang bernama
Alberto Knox? Ataukah jangan-jangan ada rencana terselubung di balik pelajaran
filsafatnya yang aneh? Semua misteri tersebut akan terjawab pada akhir cerita
bertumpuk yang tak terduga alurnya.
Dalam
buku ini, Jostein Gaarder menyajikan pelajaran filsafat dengan sangat unik.
Seperti menganalogikan lego sebagai pemainan tercerdas yang pernah ada, topi
pesulap yang dapat mengeluarkan kelinci, seekor kutu yang berada jauh tertutupi
rambut, dan lain-lainnya dengan ilmu-ilmu filsafat yang populer di dunia.
Terlebih lagi bahasa yang digunakan untuk ukuran ‘buku filsafat’ tergolong
mudah untuk dicerna sehingga pembaca akan lebih merasa seperti sedang membaca
novel ketimbang sedang belajar filsafat. Oleh karena itu, bagi kalian yang
kurang menyukai filsafat, barangkali dapat menikmati alur cerita yang tidak
mudah ditebak hingga akhir cerita. Kisah kehidupan Sophie akan bertumpuk dengan
pelajaran-pelajarn filsafat yang diperoleh Sophie sehingga terkesan wajar jika
dibaca. Pun, sayangnya filsafat tetaplah filsafat. Tidak semua orang menyukai
bacaan filsafat. Meskipun ada kemungkinan orang yang tidak menyukai filsafat
akan menyukai novel ini, tidak dapat dipungkiri pula bahwa filsafat membutuhkan
pemahaman yang mendalam sehingga hanya membaca novel ini tidak dapat menjadikan
seseorang mampu menjadi ahli filsafat.
Jostein
Gaarder adalah seorang penulis bekebangsaan Norwegia. Buku Dunia Sophie
merupakan bukunya yang dianggap paling
sukses setelah diterjemahkan ke dalam lima puluh tiga bahasa di dunia. Jadi,
bagi kalian yang memang suka berpetualang di alam buku, Dunia Sophie dijamin
memenuhi kualifikasi sebagai buku yang wajib untuk dibaca.
No comments:
Post a Comment