Belum lekang dari
ingatan cerita ninabobo yg Ibunda dongengkan semasa aku kecil dulu, seperti biasa
seraya bergelayut manja pada lengan di samping keteknya..ia kemudian
menggendongku mendekapkan kepalaku kedadanya dan aku semakin sadar bahwa Ibunda
begitu mencintaiku sembari mengusap-usap rambut di kepalaku dan ia mulai
bercerita:
Pada
zaman dulu kala, hiduplah di sebuah desa seorang ibu dn Putera semata
wayangnya. Sepeninggal sang suami ke alam baka Ibu itu berjuang seorang diri
membesarkan buah hatinya dn menjadi tulang punggung keluarga. Pada suatu
kesempatan ibu menegur putranya yang masih kecil krn selalu melawan kalo d
minta bantuan krn diomelin mulu dan dalam kemarahan yg besar, putranya itu
meneriakinya, katanya, "Saya benci kamu!" Ia berlari keluar rumah dan
masuk ke dalam hutan. Ia kemudian berdiri di sebuah bukit dan berteriak
sekencang-kencangnya ke dalam hutan, "Aku
benci padamu. Aku benci padamu. "AKU
BENCI PADAMU." Tidak berselang lama ia mendengar suatu suara (gema suaranya sendiri) berseru kembali
kepadanya, "AKU BENCI PADAMU".
Aku benci padamu. Aku benci padamu."
Hal
itu mengagetkannya. Maka ia berlari kembali kepada Ibunya dan berkata,
"Mama, ada seorang pria jahat di hutan, yang berteriak, 'Aku benci
padamu.'" Ibunya tersenyum kemudian berkata padanya "Marilah kita
pergi dan melihatnya,"
Mereka
berdua berdiri di bukit dan ibunya berkata, "Berteriaklah sekuat-kuatnya
ke dalam pepohonan itu: "AKU CINTA PADAMU. Aku cinta padamu. Aku cinta
padamu."
Suara
itu kembali terdengar dengan keras dan jelas, "AKU CINTA PADAMU . Aku cinta padamu. Aku cinta padamu."
Ketika tiba di pengujung cerita ini Aku sudah terlelap dlm tidur.....Ibu hanya
tersenyum manis mencium keningku dn membaringkanku d tempat tidur...Masa yg
indah...terkenang...sampe kapanpun.
"ITULAH
HIDUP," KATA SANG IBU. "HIDUP SELALU MEMPERLAKUKAN KITA SEBAGAIMANA
KITA MEMPERLAKUKAN HIDUP. HIDUP ADALAH SEBUAH GEMA." KUMANDANGKANLAH CINTA
KASIH SEKALIPUN PENDERTAAN MENYAYAT HATI..KRN SGALNYA INDAH PADA WAKTUNYA"
Diceritakan Kembali by Bernard Lamapaha
No comments:
Post a Comment