Pada abad-abad yang lampau
hiduplah di sebuah dusun terpencil keluarga Tikus. Dalam komunitas keluarga
Tikus sudah menjadi sebuah tradisi jika seekor anak Tikus yang sedang beranjak
dewasa sekitar 3 bulanan atau 2 bulanan biasanya diadakan kenduri besar-besaran
dalam lingkup keluarga Tikus.
Kenduri itu selalu diadakan
setiap bulan purnama. Jadi boleh dibilang reunian akbar segenap keluarga Tikus
dari seluruh pelosok daerah dimana mereka berada.
Akhirnya kesempatan yang
berbahagia itupun tiba.
“Ibu…” Suara lembut itu memecah
kesunyian malam itu…..”
Dah apa Anak manis….” Jawab
Induk Tikus sambil tersenyum dan mulai mempersiapkan segala perlengkapan buat
pesta malam ini.
“Memangnya nanti seperti apa
sih acaranya Bu”
“Dasar anak kecil…..rasa
pingin taunya ada aja….ga usah banyak nanya…
sekarang… Sayangku make baju
yang sudah Ibu siapin.
Dandan yang cantik ya….nanti
kamu bisa liat sendiri….
kalo ibu bocorin jadinya ga
‘surprice’ “ kata Ibunya sambil melangkah pergi meninggalkannya.
Si Gadis Kecil Tikus yang
baru beranjak gede inipun tanpa banyak kata berdandan sebisanya sebagaimana yang
pernah ia lihat kalo Ibunya sedang berdandan. Selang beberapa saat kemudian
Sang Ibupun datang dan tersungging penuh kebahagian karena Gadis Kecilnya terlihat
cantik nan anggun.
“Ini baru namanya anak Mama” Sambil Menggendong
dan mencium keningnya. Mereka beranjak keluar dari liang kediamannya bergabung
dengan segenap keluarga Tikus lainnya yang sudah berkumpul disebuah tanah
lapang.
Si gadis kecil Tikus
terkagum-kagum melihat indahnya malam diterangi purnama yang begitu indah.
Tampak di langit ribuan cahaya bintang gemerlapan; awan-awan nyusul-menyusul
diterbangkan angin….semuanya begitu menawan.
Karena keheranan dan
terkagum akan suasana yang begitu baru menurutnya,
Si Gadis kecil Tikus
bertanya pada Ibunya,
”Bu..yang terang banget tu
apa ya?” Sambil menunjuk ke arah terang bulan purnama. “Ohhhh..yang itu
kunang-kunang raksasa (bulan), sedangkan yang disekelilingnya itu (maksudnya
bintang) pengawal-pengawalnya” Jawab Ibunya dengan sangat meyakinkan.
Si Gadis Kecil Tikus
manggut-manggut tanda mengerti. Tidak lama berselang Si gadis kecil Tikus
kebingungan sambil menunjuk ke arah beberapa ekor kelelawar yang bermanuver
mencari mangsa serta beberapa ekor yang lagi bergelayut manja di pepohonan.
“Terus yang itu apa Bu..Kok
warnanya hitam serta bentuknya mirip ama kita sih…apa dia masi saudara kita
Bu?”
Secara cepat Ibunya menjawab
“Yang itu juga masi keluarga…masi statusnya Om kamu”…
”Tapi diakan bisa melayang-layang
di udara..kenapa aku atau Ibu ga bisa seperti itu!” Tanya Si Kecil…
Dicecer dengan pertanyaan
seperti itu Si Induk Tikus kebingungan untuk menjawabnya. “Kamu ini…kalo mau
tahu sesuatu bener-bener ya….
Oke Ibu jelasin ni…Kenapa
Ibu ga bisa melayang-layang karena dulu Ibu ga KULIAH PENERBANGAN kaya Om itu…..
jadi nanti kalo kamu gede
kamu harus belajar giat biar bisa masuk sekolah penerbangan; jadi bisa terbang
kaya Om kamu.”
No comments:
Post a Comment