Saturday, April 27, 2013

MENARI DALAM PRASANGKA



Pada abad-abad yang lampau hiduplah di sebuah dusun terpencil keluarga Tikus. Dalam komunitas keluarga Tikus sudah menjadi sebuah tradisi jika seekor anak Tikus yang sedang beranjak dewasa sekitar 3 bulanan atau 2 bulanan biasanya diadakan kenduri besar-besaran dalam lingkup keluarga Tikus.
Kenduri itu selalu diadakan setiap bulan purnama. Jadi boleh dibilang reunian akbar segenap keluarga Tikus dari seluruh pelosok daerah dimana mereka berada.
Akhirnya kesempatan yang berbahagia itupun tiba.
“Ibu…” Suara lembut itu memecah kesunyian malam itu…..”
Dah apa Anak manis….” Jawab Induk Tikus sambil tersenyum dan mulai mempersiapkan segala perlengkapan buat pesta malam ini.
“Memangnya nanti seperti apa sih acaranya Bu”
“Dasar anak kecil…..rasa pingin taunya ada aja….ga usah banyak nanya…
sekarang… Sayangku make baju yang sudah Ibu siapin.
Dandan yang cantik ya….nanti kamu bisa liat sendiri….
kalo ibu bocorin jadinya ga ‘surprice’ “ kata Ibunya sambil melangkah pergi meninggalkannya.
Si Gadis Kecil Tikus yang baru beranjak gede inipun tanpa banyak kata berdandan sebisanya sebagaimana yang pernah ia lihat kalo Ibunya sedang berdandan. Selang beberapa saat kemudian Sang Ibupun datang dan tersungging penuh kebahagian karena Gadis Kecilnya terlihat cantik nan anggun.
 “Ini baru namanya anak Mama” Sambil Menggendong dan mencium keningnya. Mereka beranjak keluar dari liang kediamannya bergabung dengan segenap keluarga Tikus lainnya yang sudah berkumpul disebuah tanah lapang.
Si gadis kecil Tikus terkagum-kagum melihat indahnya malam diterangi purnama yang begitu indah. Tampak di langit ribuan cahaya bintang gemerlapan; awan-awan nyusul-menyusul diterbangkan angin….semuanya begitu menawan.
Karena keheranan dan terkagum akan suasana yang begitu baru menurutnya,
Si Gadis kecil Tikus bertanya pada Ibunya,
”Bu..yang terang banget tu apa ya?” Sambil menunjuk ke arah terang bulan purnama. “Ohhhh..yang itu kunang-kunang raksasa (bulan), sedangkan yang disekelilingnya itu (maksudnya bintang) pengawal-pengawalnya” Jawab Ibunya dengan sangat meyakinkan.
Si Gadis Kecil Tikus manggut-manggut tanda mengerti. Tidak lama berselang Si gadis kecil Tikus kebingungan sambil menunjuk ke arah beberapa ekor kelelawar yang bermanuver mencari mangsa serta beberapa ekor yang lagi bergelayut manja di pepohonan.
“Terus yang itu apa Bu..Kok warnanya hitam serta bentuknya mirip ama kita sih…apa dia masi saudara kita Bu?”
Secara cepat Ibunya menjawab “Yang itu juga masi keluarga…masi statusnya Om kamu”…
”Tapi diakan bisa melayang-layang di udara..kenapa aku atau Ibu ga bisa seperti itu!” Tanya Si Kecil…
Dicecer dengan pertanyaan seperti itu Si Induk Tikus kebingungan untuk menjawabnya. “Kamu ini…kalo mau tahu sesuatu bener-bener ya….
Oke Ibu jelasin ni…Kenapa Ibu ga bisa melayang-layang karena dulu Ibu ga KULIAH PENERBANGAN kaya Om itu…..
jadi nanti kalo kamu gede kamu harus belajar giat biar bisa masuk sekolah penerbangan; jadi bisa terbang kaya Om kamu.”

No comments:

Post a Comment