Air mata berderai menganak
sungai, menetes jatuh dari sela sudut mataku yang sayup. Beban ini terlalu berat.
Entah untuk berapa kalinya air mata ini jatuh dan berapa kali pula mata ini lebam
karena keringnya air mata. Rasa-rasanya tak sanggup aku memikulnya. Aku merasa
berada dalam kesendirian yang tak terperikan.
Dimanakah Engkau Tuhan
disaat-saat aku seperti ini.
Dimana janji akan cinta Mu.
Dimana belaskasih dan
kemurahan hati yang melekat pada keagungan serta kemuliaanMu.
Kan kuingat selalu kata-kata
itu. Kata-kata yang terucap dari kedalaman jiwaMu.
Aku mengakui bahwa kita dulu
pernah memaduh kasih.
Sejanji-seia-sekata-semati-serasa-sepenanggungan…
Ini cerita indah waktu dulu
aku masi bersamaMu, tetapi karena keangkuhan hati dan kepongahanku, kesetianku
padaMu sirna ditelan lembutnya belaian malam. Aku terjaring dalam keegoisanku
semata.
Aku mulai lupa akan cintaMu,
cinta yang tak bersarat,
cinta yang tulus.
Tuhan kini aku datang
kembali, datang sebagai seorang pengemis papa tanpa tumpangan. Aku datang
dengan pengharapan besar akan belaskasih dan kemurahan hatiMu.
Aku sujud menyembah memohon
pengampunan karena segala kelemahan, kesalahan yang dulu pernah aku perbuat
kepadaMu. Aku sadar setelah sekian lama mengembara dalam kekalutan hidup. Aku
merasa tidak berarti apa-apa jikalau Engkau tak ada disampingku.
Aku masih mencintaiMu...
Diakhir kelukesah yang
mengalir keluar dari celotehan lidah ini, tiba-tiba terdengar sebuah suara yang
bergema lembut dalam hatiku........
"Anakku...Aku selalu
mencintaimu...
cintaKu kepadamu tak
berhingga….
Aku mencintaimu bukan karena
engkau mencintaiKu…..
dan segala kebaikan yang
melekat padaKu bukan juga karena kebaikanmu…..
melainkan karena Aku adalah
Maha Cinta dan Maha Baik.....
Cinta dan Kebaikan adalah
KepunyaanKu.....
Aku selalu mencintaimu"
Setelah suara lembut ini
berlalu. Kurasakan kedamaian menyelubungi seluruh jiwa dan ragaku dengan lembut
hatikupun mengidungkan
"Aku juga mencintaiMu dengan segala
ketidaksempurnaan yang kumiliki"
………………………………………….Amin..............................................
By Bernard Lamapaha
No comments:
Post a Comment