Monday, April 29, 2013

BELAJAR UNTUK SATU TIDAK UNTUK DUA BAHKAN SERIBU


Seekor burung jatuh cinta pada mawar putih. Burung pun berusaha mengungkapkan perasaannya.
 Tetapi mawar putih berkata, "aku tidak akan pernah mencintaimu"
Tetapi burung tak pernah menyerah, setiap hari burung datang untuk bertemu dengan mawar putih.
Akhirnya mawar putih berkata,"aku akan mencintaimu, jika kamu dapat merubahku menjadi mawar merah!"
Dan suatu hari burung datang kembali, dia melukai sayap-sayapnya dan menebarkan darahnya kepada mawar putih, hingga mawar putih berubah menjadi merah"
Mawar putih akhirnya sadar, seberapa besarnya si burung mencintai dirinya, tetapi semuanya sudah terlambat, karena burung tak akan kembali lagi ke dunia''
Dia pergi untuk selama-lamanya, mawar putih pun menyesal, walau penyesalan itu tak berarti lagi, yang pergi tak mungkin kembali lagi.


Moral Lesson Pernah berujar "Kadang kita baru sadar tentang arti cinta sejati setelah orang yg kita cintai pergi meninggalkan kita"
Kalo bacotnya orang bijak: "Menikahi orang yg kita cintai itu hal biasa yang luar biasa itu adalah mencintai orang yg kita nikahi"
Sekarang berjanjilah untuk menjaga orang yang kita cintai dan hari ini cukup indah untuk mengatakan cinta kita kepadanya, Bukan! ♥
Menikah adalah sesuatu yang mudah, tetapi menjaga pernikahan agar tetap selalu utuh, itulah Perjuangan yang sebenarnya.
Janganlah mencintai dan mencari kesempurnaan, tetapi Cintailah Ketidaksempurnaan dengan Cara yang Sempurna ♥    (*)GöϑO:)ϐłêššO:)You(*)    .

Saturday, April 27, 2013

MENDONGENG DARI KAYANGAN

NOSTALGIA ROMANTISME PANGGILAN



Air mata berderai menganak sungai, menetes jatuh dari sela sudut mataku yang sayup. Beban ini terlalu berat. Entah untuk berapa kalinya air mata ini jatuh dan berapa kali pula mata ini lebam karena keringnya air mata. Rasa-rasanya tak sanggup aku memikulnya. Aku merasa berada dalam kesendirian yang tak terperikan. 


Dimanakah Engkau Tuhan disaat-saat aku seperti ini.
Dimana janji akan cinta Mu.
Dimana belaskasih dan kemurahan hati yang melekat pada keagungan serta kemuliaanMu.
Kan kuingat selalu kata-kata itu. Kata-kata yang terucap dari kedalaman jiwaMu.
Aku mengakui bahwa kita dulu pernah memaduh kasih.
Sejanji-seia-sekata-semati-serasa-sepenanggungan…
Ini cerita indah waktu dulu aku masi bersamaMu, tetapi karena keangkuhan hati dan kepongahanku, kesetianku padaMu sirna ditelan lembutnya belaian malam. Aku terjaring dalam keegoisanku semata.
Aku mulai lupa akan cintaMu,
cinta yang tak bersarat,
cinta yang tulus.
Tuhan kini aku datang kembali, datang sebagai seorang pengemis papa tanpa tumpangan. Aku datang dengan pengharapan besar akan belaskasih dan kemurahan hatiMu.
Aku sujud menyembah memohon pengampunan karena segala kelemahan, kesalahan yang dulu pernah aku perbuat kepadaMu. Aku sadar setelah sekian lama mengembara dalam kekalutan hidup. Aku merasa tidak berarti apa-apa jikalau Engkau tak ada disampingku.
Aku masih mencintaiMu...
Diakhir kelukesah yang mengalir keluar dari celotehan lidah ini, tiba-tiba terdengar sebuah suara yang bergema lembut dalam hatiku........
"Anakku...Aku selalu mencintaimu...
cintaKu kepadamu tak berhingga….
Aku mencintaimu bukan karena engkau mencintaiKu…..
dan segala kebaikan yang melekat padaKu bukan juga karena kebaikanmu…..
melainkan karena Aku adalah Maha Cinta dan Maha Baik.....
Cinta dan Kebaikan adalah KepunyaanKu.....
Aku selalu mencintaimu"
Setelah suara lembut ini berlalu. Kurasakan kedamaian menyelubungi seluruh jiwa dan ragaku dengan lembut hatikupun mengidungkan
 "Aku juga mencintaiMu dengan segala ketidaksempurnaan yang kumiliki"
………………………………………….Amin..............................................



By Bernard Lamapaha

MENARI DALAM PRASANGKA



Pada abad-abad yang lampau hiduplah di sebuah dusun terpencil keluarga Tikus. Dalam komunitas keluarga Tikus sudah menjadi sebuah tradisi jika seekor anak Tikus yang sedang beranjak dewasa sekitar 3 bulanan atau 2 bulanan biasanya diadakan kenduri besar-besaran dalam lingkup keluarga Tikus.
Kenduri itu selalu diadakan setiap bulan purnama. Jadi boleh dibilang reunian akbar segenap keluarga Tikus dari seluruh pelosok daerah dimana mereka berada.
Akhirnya kesempatan yang berbahagia itupun tiba.
“Ibu…” Suara lembut itu memecah kesunyian malam itu…..”
Dah apa Anak manis….” Jawab Induk Tikus sambil tersenyum dan mulai mempersiapkan segala perlengkapan buat pesta malam ini.
“Memangnya nanti seperti apa sih acaranya Bu”
“Dasar anak kecil…..rasa pingin taunya ada aja….ga usah banyak nanya…
sekarang… Sayangku make baju yang sudah Ibu siapin.
Dandan yang cantik ya….nanti kamu bisa liat sendiri….
kalo ibu bocorin jadinya ga ‘surprice’ “ kata Ibunya sambil melangkah pergi meninggalkannya.
Si Gadis Kecil Tikus yang baru beranjak gede inipun tanpa banyak kata berdandan sebisanya sebagaimana yang pernah ia lihat kalo Ibunya sedang berdandan. Selang beberapa saat kemudian Sang Ibupun datang dan tersungging penuh kebahagian karena Gadis Kecilnya terlihat cantik nan anggun.
 “Ini baru namanya anak Mama” Sambil Menggendong dan mencium keningnya. Mereka beranjak keluar dari liang kediamannya bergabung dengan segenap keluarga Tikus lainnya yang sudah berkumpul disebuah tanah lapang.
Si gadis kecil Tikus terkagum-kagum melihat indahnya malam diterangi purnama yang begitu indah. Tampak di langit ribuan cahaya bintang gemerlapan; awan-awan nyusul-menyusul diterbangkan angin….semuanya begitu menawan.
Karena keheranan dan terkagum akan suasana yang begitu baru menurutnya,
Si Gadis kecil Tikus bertanya pada Ibunya,
”Bu..yang terang banget tu apa ya?” Sambil menunjuk ke arah terang bulan purnama. “Ohhhh..yang itu kunang-kunang raksasa (bulan), sedangkan yang disekelilingnya itu (maksudnya bintang) pengawal-pengawalnya” Jawab Ibunya dengan sangat meyakinkan.
Si Gadis Kecil Tikus manggut-manggut tanda mengerti. Tidak lama berselang Si gadis kecil Tikus kebingungan sambil menunjuk ke arah beberapa ekor kelelawar yang bermanuver mencari mangsa serta beberapa ekor yang lagi bergelayut manja di pepohonan.
“Terus yang itu apa Bu..Kok warnanya hitam serta bentuknya mirip ama kita sih…apa dia masi saudara kita Bu?”
Secara cepat Ibunya menjawab “Yang itu juga masi keluarga…masi statusnya Om kamu”…
”Tapi diakan bisa melayang-layang di udara..kenapa aku atau Ibu ga bisa seperti itu!” Tanya Si Kecil…
Dicecer dengan pertanyaan seperti itu Si Induk Tikus kebingungan untuk menjawabnya. “Kamu ini…kalo mau tahu sesuatu bener-bener ya….
Oke Ibu jelasin ni…Kenapa Ibu ga bisa melayang-layang karena dulu Ibu ga KULIAH PENERBANGAN kaya Om itu…..
jadi nanti kalo kamu gede kamu harus belajar giat biar bisa masuk sekolah penerbangan; jadi bisa terbang kaya Om kamu.”

HARI INI

Orang bilang masa lalu itu sebuah kenangan, sudah lewat dan hanya nostalgia, dia hanya menjadi duri dan setiap saat menggores kembali luka-luka lama namun sekaligus menjadi pemecut sebuah motivasi dalam mengarungi hidup kedepannya dan jelas bahwa kita semua pasti mengamininya agar peristiwa yang memilukan itu jangan sampai terulang dan terulang lagi....
Lalu di mana masa depan atau hari esok?
Hari esok itu adalah mimpi-mimpimu....
dia belum datang..
dia hanya sebuah impian..
tersembunyi di pojok pengharapan..
indah tuk dipandang namun tak dapat dijangkau...
butuh sebuah langkah bahkan beribu-ribu langkah, kadang harus terjatuh, bersenggolan dalam prinsip, bertabrakan dalam keegoisan, namun kalo kita sama-sama hanya berkutat pada satu hal ini, kita tidak akan sampai pada pojok impian, tetapi jika kita saling mengerti dan memahami satu dengan yang lainnya, saling membantu, bergandengan tangan tuk gapai sebuah kebahagian sebagaimana yg masing-masing kita mimpikan.
Pijakan itu harus dimulai dari HARI INI...Here and Now....
Tak ada selembar benang yang tidak dipintal dan kemudian ditenun tanpa melewati yang namanya HARI INI....
Tak ada kebahagian dan Kenestapaan yang tidak melewati HARI INI...
Semuanya berawal dari HARI INI...........
Tidak ada kata-kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baru. Setiap orang punya kemampuan dan talenta yang unik, mungkin ada orang yang lebih awal serta mendahului kita dalam parodi hidup ini, tetapi ini bukan menjadi jaminan serta garansi bahwa dia akan lebih dahulu sampai di garis finis?????
Setiap orang punya persoalannya masing-masing dan juga dengan kekhasannya tuk mengatasi persoalan itu, kita yang namanya sesama hanya bisa memberi masukan serta membagi segala pengalaman hidup yang mungkin bisa membantu, tidak berprasangka atau menghakimi dengan sikap yang tendensius;
keputusan tetap pada setiap pribadi......
"Carpe Diem, Quam Minimum Credula Postero" - Petiklah hari dan percayalah sedikit mungkin akan hari esok." (Para pemikir melihat ini sebagai paham hedonis, tetapi saya menempatkannya dengan cara pandang yang berbeda)

HARI INI Untukmu dan HARI INI Untukku....HARI INI untuk kita semua....
Lord be with you