Saturday, August 31, 2013

RESENSI FILM UNFAITHFULL = KETIDAKSETIAAN





Film ini menceritakan sepasang suami istri yang sudah memiliki seorang anak lelaki. Sang suami Edward Sumner (Richard Gere) adalah seorang pria yang sangat mengutamakan keluarga, rasa cinta dan tanggung jawab pada anak istri membuatnya menjadi pria yang workcoholic. sehingga tanpa dia sadari hampir semua waktunya hanya untuk bekerja meskipun dia sedang berada dirumah. Sang Istri Connie Sumner (Diane Lane) hanyalah seorang ibu rumah tangga yang hanya memiliki kesibukan dengan anak dan segudang aktifitas rumah tangga. Charlie Sumner (Erick Per Sullivan) adalah anak pria mereka yang masih sangat manja dengan orang tuanya bahkan tak jarang Charlie masih suka mengompol. Tapi dengan sabarnya Connie memperingatkan Charlie agar dirinya bisa buang air kecil di kamar mandi. tentu saja permintaan ibunya dituruti meskipun terkadang masih saja ada ulah khas anak kecil seperti Charlie yang masih merepotkan. pergi sekolah Charlie suka diantar oleh Edward, lalu untuk pulang Connielah yang mengundang Charlie. 

Suatu hari dikota mereka tengah merasa serangan badai yang membuat kacau semua aktifitas kota. Karena kacau balaunya membuat Connie susah untuk berjalan menjemput Charlie karena terpaan badai angin yang begitu terasa, berulangkali dia mencoba mendapatkan taxi tapi tak kunjung dapat bahkan taxi yang sudah berhenti didepannya telah direbut penumpang lain. Karena sebalnya Connie berjalan terus sampai dia menabrak seorang pria muda tampan yang telah membawa setumpuk buku yang marah karena bukunya jatuh hingga banyak selebaran selebaran terbang ditiup angin. Connie membantunya untuk memunguti buku dan kertas milik Paul Malter (Olivier Martinez). Pertemuan ini membuat Paul tertarik pada Connie, Paul menawarkan secangkir teh dan membantu Connie membersihkan lukanya karena terjatuh. Conniepun menyetujui, karena memang tempat tinggal Paul ada didepan persis ketika mereka bertabrakan. Sesampainya dirumah, Paul membantu membersihkan luka Connie dengan Band AIDnya. Lalu menyuguhkan secangkir teh hangat untuk Connie.Dari sinilah Connie tau kalo Paul adalah seorang penjual buku. Sampai Paul bisa menghafal letak buku sampai halaman buku yang paling menarik. Pertemuan mereka membuat Paul ingin sekali memberikan Connie sebuah buku romantis sebagai souvenir. Paulpun mengatakan agar dilainhari Connie siap untuk kembali mampir. Conniepun hanya tersenyum. Sepulangnya dirumah Connie menceritakan kejadian yang dialaminya bersama Paul pada Edward. Edwardpun meminta Connie agar kembali menemui Paul untuk menyampaikan rasa terimakasihnya karena telah membantu Connie membersihkan lukanya. Edwardpun menyarankan agar Connie membawakan Paul sebotol wine. Saran Edward tampaknya dilaksanakan oleh Connie yang keesokan harinya kembali mendatangi rumah Paul dengan membawakan beberapa kantong kue muffin.kedatngan Connie yang kedua membuat Paul senang. Dengan canggungnya Connie memasuki kediamannya. Kali ini Paul membantu Connie melepaskan mantelnya dan membuat Connie secangkir kopi, lalu mengajaknya berdansa. Paul begitu intensnya menatap mata Connie, tak canggung pula menghujani Connie dengan banyak pujian, mulai dengan matanya yang indah bibirnya yang sexi. Paul adalah sosok pria muda yang secara natural membuat Connie tertarik dan membuaatnya melayang. Pertemuannya dengan Paul membuat Connie memiliki efek yang medalam sampai berubah ke ketertarikan yang luar biasa membuat dirinya berubah menjadi Connie yang memperhatikan penampilan. Penamilan Conniesemakin hari semakin membuat Paul semakin berani menyatakan persaanya. Sampai mebuat mereka berdua masuk kedalam perselingkuhan. Semakin hari Connie semakin gemar berdandan, Connie semakin lupa pada tugasnya memperhatikan Charlie, bahkan untuk menjemput Charlie. Connie suka menghabiskan waktu bersama Paul hingga tanpa mereka sadari adegan romantis mereka disebuah Cafe telah disaksikan salah satu teman Edward. Edward sendiri telah menemukan keganjilan tingkah istrinya yang gemar sekali keluar mengenakan baju baju sexi, hingga Edward memilih untuk menemui seorang detektif yang dimintanya untuk menyelidiki Connie. sang detektifpun segera mungkin melakukan penelitian pada Connie. Beberapa hari kemudia sang detektif kembali menemui Edward dengan membawa hasil penelitian istrinya yang telah berselingkuh. Bukti yang diberikan berupa foto dengan keterangan waktu dan tempat kemana saja mereka berkencan. 

Diane Lane
Edward yang sadar bahwa istrinya berselingkuh, pergi kekediaman Paul. Hari dimana Edward telah berdiri didepan rumah Paul sebenarnya Conniepun telah berada dirumah tersebut bersama Paul. Tapi karena Paul telah mengetahui kejanggalan itu, dia segera mengatakan pada Connie bahwa ada seorang pria yang telah memperhatikan rumahnya. Connipun segera pulang melewati jalan lain. Taklama setelah kepergian Connie, Edward telah memutuskan untuk pergi kedalam menemui Paul. ketika bertemu Edward berusaha menahan emosinya agar tidak terjadi perkelahian, Paulpun justru dengan rendah hatinya ketika berbicara dengan Edward, berusaha setenangmungkin dalam percakapan. Paul beberapakali menawarkan minuman pada Edward untuk menenangkannya. Pembicaraan melemah ketika Edward melihat ranjang Paul yang begitu kusut dan berantakan, secara tak langsung Edward membayangkan bagaimana Paul dan Connie bercinta diranjang itu. Sungguh bayangannya membuatnya begitu sakit dan pusing. Karena tak tertahankan Edwardpun mengambil bola salju lalu memukulkannya pada kepala Paul. Paul jatuh lemas tak berdaya karena luka dikepalanya membuat darahnya bercucuran hingga dia tewas karena pukulan bola salju Edward. Karena sadar telah membunuh Edward berusaha merapikan mayat Paul serta menghilangkan dan membersihkan semua barang bukti yang mengarah kepadanya. Sampai tak sengaja dia mendengar Connie yang telah menelphone Paul lewat mesin penjawab Telphone. Connie mengatakan pada Paul kalo dia ingin mengakhiri kegilaan ini, Connie benar benar ingin kembali kepelukan keluarganya. Dia tidak ingin membuat kesalahan menjadi bertambah. Dengan menangis dia menutup telphonenya Edward telah menyesal karena membunuh Paul. Mayat Paul dibuang ditempat pembuangan sampah. Tanpa sepengetahuan Connie. Hingga Suatu waktu ada dua orang polisi mendatangi kediaman keluarga Sumner dimana ketika itu Connie, Charlie, dan Edward sedang berkebun dihalama depan dengan membersihkan rumput liar. Dua kebijakan itu telah mengajukan beberapa pertanyaan pada Connie tentang Paul, Conniepun takut menjawab tentang Paul.Dia takut kalo Edward menangkap perselingkuhan mereka. Meskipun sebenarnya Edward sudah mengetahui perselingkuhan mereka. Connie terpukul ketika mendapat informasi bahwa Paul meninggal karena terbunuh. Edward bingung karena dia merasa dialah yang membunuh Paul, begitu herannya kenapa Polisi bisa melacaknya padahal semua bukti yang ada sudah dihilangkan. Kebijakan bercerita kalo mereka menemukan nomer Telphone Connie didalam catatan Paul.

Connie beralasan bahwa dia hanya tau tentang Paul sebagai penjual buku. Edward geram ketika melihat polisi tengah mencecar istrinya hingga membuat istrinya menangis. Selang beberapahari kemudian barulah Connie tau kalo Edwardlah yang membunuh Paul karena cemburu. Edwardpun dengan geramnya kembali marah pada Connie yang telah berani memberikan hadiah bola saljunya kepada Paul. Edward dan Conniepun saling berbenahdiri dan kembali menerima kondisi masing masing, Conniepun memutuskan agar mereka segera pindah ke tempat atau negara lain untuk membangun kehidupan baru dengan mengganti nama atau apapun agar kehidupan kembali normal. Conniepun melarang Edward untuk menyerahkan diri kepada Polisi. Padahal ketika itu mobil mereka bertiga telah berhenti didepan kantor kepolisian.

HAPPY  ENDING

 Singel Link 

billionuploads – Full Speed

megafiles – Full Speed

epicshare – Full Speed

project-free-upload – Full Speed

rapidgator
http://bc.vc/LQlr5A


Subtitle

 

No comments:

Post a Comment