Film ini menceritakan sepasang
suami istri yang sudah memiliki seorang anak lelaki. Sang suami Edward Sumner
(Richard Gere) adalah seorang pria yang sangat mengutamakan keluarga, rasa
cinta dan tanggung jawab pada anak istri membuatnya menjadi pria yang
workcoholic. sehingga tanpa dia sadari hampir semua waktunya hanya untuk
bekerja meskipun dia sedang berada dirumah. Sang Istri Connie Sumner (Diane
Lane) hanyalah seorang ibu rumah tangga yang hanya memiliki kesibukan dengan
anak dan segudang aktifitas rumah tangga. Charlie Sumner (Erick Per Sullivan)
adalah anak pria mereka yang masih sangat manja dengan orang tuanya bahkan tak
jarang Charlie masih suka mengompol. Tapi dengan sabarnya Connie memperingatkan
Charlie agar dirinya bisa buang air kecil di kamar mandi. tentu saja permintaan
ibunya dituruti meskipun terkadang masih saja ada ulah khas anak kecil seperti
Charlie yang masih merepotkan. pergi sekolah Charlie suka diantar oleh Edward,
lalu untuk pulang Connielah yang mengundang Charlie.
Suatu hari dikota mereka tengah
merasa serangan badai yang membuat kacau semua aktifitas kota. Karena kacau
balaunya membuat Connie susah untuk berjalan menjemput Charlie karena terpaan
badai angin yang begitu terasa, berulangkali dia mencoba mendapatkan taxi tapi
tak kunjung dapat bahkan taxi yang sudah berhenti didepannya telah direbut
penumpang lain. Karena sebalnya Connie berjalan terus sampai dia menabrak
seorang pria muda tampan yang telah membawa setumpuk buku yang marah karena
bukunya jatuh hingga banyak selebaran selebaran terbang ditiup angin. Connie
membantunya untuk memunguti buku dan kertas milik Paul Malter (Olivier
Martinez). Pertemuan ini membuat Paul tertarik pada Connie, Paul menawarkan
secangkir teh dan membantu Connie membersihkan lukanya karena terjatuh.
Conniepun menyetujui, karena memang tempat tinggal Paul ada didepan persis
ketika mereka bertabrakan. Sesampainya dirumah, Paul
membantu membersihkan luka Connie dengan Band AIDnya. Lalu menyuguhkan secangkir
teh hangat untuk Connie.Dari sinilah Connie tau kalo Paul adalah seorang
penjual buku. Sampai Paul bisa menghafal letak buku sampai halaman buku yang
paling menarik. Pertemuan mereka membuat Paul ingin sekali memberikan Connie
sebuah buku romantis sebagai souvenir. Paulpun mengatakan agar dilainhari
Connie siap untuk kembali mampir. Conniepun hanya tersenyum. Sepulangnya
dirumah Connie menceritakan kejadian yang dialaminya bersama Paul pada Edward.
Edwardpun meminta Connie agar kembali menemui Paul untuk menyampaikan rasa terimakasihnya
karena telah membantu Connie membersihkan lukanya. Edwardpun menyarankan agar
Connie membawakan Paul sebotol wine. Saran Edward tampaknya dilaksanakan oleh
Connie yang keesokan harinya kembali mendatangi rumah Paul dengan membawakan
beberapa kantong kue muffin.kedatngan Connie yang kedua membuat Paul senang.
Dengan canggungnya Connie memasuki kediamannya. Kali ini Paul membantu Connie
melepaskan mantelnya dan membuat Connie secangkir kopi, lalu mengajaknya
berdansa. Paul begitu intensnya menatap mata Connie, tak canggung pula
menghujani Connie dengan banyak pujian, mulai dengan matanya yang indah
bibirnya yang sexi. Paul adalah sosok pria muda yang secara natural membuat
Connie tertarik dan membuaatnya melayang. Pertemuannya dengan Paul membuat Connie
memiliki efek yang medalam sampai berubah ke ketertarikan yang luar biasa
membuat dirinya berubah menjadi Connie yang memperhatikan penampilan. Penamilan
Conniesemakin hari semakin membuat Paul semakin berani menyatakan persaanya.
Sampai mebuat mereka berdua masuk kedalam perselingkuhan. Semakin hari Connie
semakin gemar berdandan, Connie semakin lupa pada tugasnya memperhatikan
Charlie, bahkan untuk menjemput Charlie. Connie suka menghabiskan waktu bersama
Paul hingga tanpa mereka sadari adegan romantis mereka disebuah Cafe telah
disaksikan salah satu teman Edward. Edward sendiri telah menemukan keganjilan
tingkah istrinya yang gemar sekali keluar mengenakan baju baju sexi, hingga
Edward memilih untuk menemui seorang detektif yang dimintanya untuk menyelidiki
Connie. sang detektifpun segera mungkin melakukan penelitian pada Connie.
Beberapa hari kemudia sang detektif kembali menemui Edward dengan membawa hasil
penelitian istrinya yang telah berselingkuh. Bukti yang diberikan berupa foto
dengan keterangan waktu dan tempat kemana saja mereka berkencan.
Diane Lane |
Edward yang sadar bahwa istrinya
berselingkuh, pergi kekediaman Paul. Hari dimana Edward telah berdiri didepan
rumah Paul sebenarnya Conniepun telah berada dirumah tersebut bersama Paul.
Tapi karena Paul telah mengetahui kejanggalan itu, dia segera mengatakan pada
Connie bahwa ada seorang pria yang telah memperhatikan rumahnya. Connipun
segera pulang melewati jalan lain. Taklama setelah kepergian Connie, Edward
telah memutuskan untuk pergi kedalam menemui Paul. ketika bertemu Edward
berusaha menahan emosinya agar tidak terjadi perkelahian, Paulpun justru dengan
rendah hatinya ketika berbicara dengan Edward, berusaha setenangmungkin dalam
percakapan. Paul beberapakali menawarkan minuman pada Edward untuk menenangkannya.
Pembicaraan melemah ketika Edward melihat ranjang Paul yang begitu kusut dan
berantakan, secara tak langsung Edward membayangkan bagaimana Paul dan Connie
bercinta diranjang itu. Sungguh bayangannya membuatnya begitu sakit dan pusing.
Karena tak tertahankan Edwardpun mengambil bola salju lalu memukulkannya pada
kepala Paul. Paul jatuh lemas tak berdaya karena luka dikepalanya membuat
darahnya bercucuran hingga dia tewas karena pukulan bola salju Edward. Karena
sadar telah membunuh Edward berusaha merapikan mayat Paul serta menghilangkan
dan membersihkan semua barang bukti yang mengarah kepadanya. Sampai tak sengaja
dia mendengar Connie yang telah menelphone Paul lewat mesin penjawab Telphone.
Connie mengatakan pada Paul kalo dia ingin mengakhiri kegilaan ini, Connie
benar benar ingin kembali kepelukan keluarganya. Dia tidak ingin membuat
kesalahan menjadi bertambah. Dengan menangis dia menutup telphonenya Edward
telah menyesal karena membunuh Paul. Mayat Paul dibuang ditempat pembuangan
sampah. Tanpa sepengetahuan Connie. Hingga Suatu waktu ada dua orang polisi
mendatangi kediaman keluarga Sumner dimana ketika itu Connie, Charlie, dan
Edward sedang berkebun dihalama depan dengan membersihkan rumput liar. Dua
kebijakan itu telah mengajukan beberapa pertanyaan pada Connie tentang Paul,
Conniepun takut menjawab tentang Paul.Dia takut kalo Edward menangkap
perselingkuhan mereka. Meskipun sebenarnya Edward sudah mengetahui
perselingkuhan mereka. Connie terpukul ketika mendapat informasi bahwa Paul
meninggal karena terbunuh. Edward bingung karena dia merasa dialah yang
membunuh Paul, begitu herannya kenapa Polisi bisa melacaknya padahal semua
bukti yang ada sudah dihilangkan. Kebijakan bercerita kalo mereka menemukan
nomer Telphone Connie didalam catatan Paul.
Connie beralasan bahwa dia hanya
tau tentang Paul sebagai penjual buku. Edward geram ketika melihat polisi
tengah mencecar istrinya hingga membuat istrinya menangis. Selang beberapahari
kemudian barulah Connie tau kalo Edwardlah yang membunuh Paul karena cemburu.
Edwardpun dengan geramnya kembali marah pada Connie yang telah berani
memberikan hadiah bola saljunya kepada Paul. Edward dan Conniepun saling
berbenahdiri dan kembali menerima kondisi masing masing, Conniepun memutuskan
agar mereka segera pindah ke tempat atau negara lain untuk membangun kehidupan
baru dengan mengganti nama atau apapun agar kehidupan kembali normal. Conniepun
melarang Edward untuk menyerahkan diri kepada Polisi. Padahal ketika itu mobil
mereka bertiga telah berhenti didepan kantor kepolisian.
No comments:
Post a Comment