Tuesday, August 27, 2013

KEANGGUNAN BUDAYA INDONESIA DALAM ESTETIKA DAUN

Manfaat daun sudah disadari leluhur kita sejak dulu kala.

Jauh sebelum plastik dan alumunium foil ada, leluhur kita sudah mengenal dedaunan sebagai pembungkus makanan tradisional. Demikian ujar chef Haryo Pramoe. Selain melindungi makanan dari kontaminasi mikroba dan serangga, dedaunan juga mempercantik penyajian penggugah selera. Tidak percaya? Simak estetika helai daun berikut ini:

Daun pisang
Miliki warna, tekstur, dan aroma khas, juga lapisan zat lilin antibocor. Menjadikan daun pisang (kepok atau batu) sebagai pengemas favorit.
Daun janur
Daun muda kelapa berwarna kuning lembut ini biasa dibentuk contong untuk mengemas clorot -- penganan dari tepung beras, santan kelapa, dan gula merah. Atau, dibentuk selonsong untuk membungkus lepat. Paling populer dianyam dan dijadikan pembungkus ketupat.

Daun jati

Selain kekhasan aromanya, daun hijau berbentuk bundar, lebar, dan berbulu halus ini juga tidak mudah sobek. Beda tempat, beda cara pemanfaatan. Paling populer daun jati sebagai pembungkus nasi jamblang khas Cirebon. Lainnya, Daun palma 
untuk membungkus gula merah dari aren, juga durian. Tidak mudah sobek, mampu melindungi makanan dari air dan panas. Aroma harum 
Daun pandan 
memberikan khas cita rasa pada penganan koyabu, juga lampu-lampu atau papaco dari Sulawesi.


Daun bambu 
untuk membungkus bacang. Daun jambu yang kedap air dan udara cocok untuk membungkus tape ketan yang mengandung air. Daun jagung atau nkelobot unyuk membungkus lepat jagung.
(Vega Probo. National Geographic Traveler)
http://nationalgeographic.co.id / Sabtu, 24 Agustus 2013

No comments:

Post a Comment