Manfaat daun sudah disadari leluhur kita sejak dulu kala.
Jauh sebelum plastik dan alumunium foil ada, leluhur kita sudah mengenal dedaunan sebagai pembungkus makanan tradisional. Demikian ujar chef Haryo Pramoe. Selain melindungi makanan dari kontaminasi mikroba dan serangga, dedaunan juga mempercantik penyajian penggugah selera. Tidak percaya?
Simak estetika helai daun berikut ini:
Daun pisang
Miliki warna, tekstur, dan aroma
khas, juga lapisan zat lilin antibocor. Menjadikan daun pisang (kepok
atau batu) sebagai pengemas favorit.
Daun janur
Daun muda kelapa berwarna kuning lembut ini biasa dibentuk contong untuk mengemas clorot -- penganan dari tepung beras, santan kelapa, dan gula merah. Atau, dibentuk selonsong untuk membungkus lepat. Paling populer dianyam dan dijadikan pembungkus ketupat.
Daun jati
Selain kekhasan aromanya, daun hijau
berbentuk bundar, lebar, dan berbulu halus ini juga tidak mudah sobek.
Beda tempat, beda cara pemanfaatan. Paling populer daun jati sebagai
pembungkus nasi jamblang khas Cirebon. Lainnya, Daun palma
untuk membungkus gula merah dari
aren, juga durian. Tidak mudah sobek, mampu melindungi makanan dari air
dan panas. Aroma harum
Daun pandan
memberikan khas cita rasa pada penganan koyabu, juga lampu-lampu atau papaco dari Sulawesi.
Daun bambu
untuk membungkus bacang. Daun jambu yang
kedap air dan udara cocok untuk membungkus tape ketan yang mengandung
air. Daun jagung atau nkelobot unyuk membungkus lepat jagung.
(Vega Probo. National Geographic Traveler)
http://nationalgeographic.co.id / Sabtu, 24 Agustus 2013
No comments:
Post a Comment